Banyuwangi || Jejak – Indonesia.id, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) terus menggenjot program pembangunan infrastruktur jalan lingkungan melalui pavingisasi.
Selain meningkatkan aksesibilitas, pembangunan jalan lingkungan ini diharapkan mampu memberi dampak signifikan terhadap mobilitas serta ekonomi masyarakat.
Plt Sekretaris DPU CKPP Banyuwangi, Ebta Andharisandi mengatakan, di tahun anggaran 2025, total alokasi dana yang dikucurkan untuk kegiatan pavingisasi mencapai Rp 73.432.560.000.
Anggaran tersebut diproyeksikan mampu membangun jalan sepanjang 359.025 meter yang tersebar dalam 703 kegiatan pavingisasi di berbagai wilayah.
“Dari total program yang direncanakan, hingga saat ini telah rampung atau mencapai 100 persen sebanyak 219 kegiatan. Realisasi tersebut menelan dana sebesar Rp 28.198.131.000 dengan panjang jalan yang terbangun mencapai 43.495,3 meter,” kata Ebta, Selasa (7/10/2025).
DPU CKPP menargetkan sisa kegiatan dapat diselesaikan tepat waktu agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat luas.
Oleh karenanya pengerjaan program ini masih terus dikebut, mengingat program pavingisasi menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat di tingkat desa maupun lingkungan perkotaan.
“Kami memastikan setiap kegiatan pavingisasi dijalankan dengan tepat mutu, serta tepat waktu. Harapannya, jalan yang terbangun benar-benar bermanfaat bagi warga, memperlancar aktivitas ekonomi, serta meningkatkan mobilitas masyarakat,” tandasnya.
Selain jalan perumahaman DPU CKPP juga tengah melakukan perbaikan jalan hotmix di wilayah setempat. Target tahun ini adalah 700 km.
Dari target tersebut, hingga menjelang ajang Tour de Ijen pada akhir Juli lalu, perbaikan sudah terealisasi sepanjang 600 kilometer.
“Namun saat ini sebagian besar jalan kembali mengalami kerusakan. Sekitar 80 persen dari jalan yang sudah diperbaiki kembali berlubang akibat curah hujan dan intensitas penggunaan jalan yang tinggi,” ujar Ebta.
Kerusakan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari curah hujan yang cukup tinggi, kontur tanah yang tidak stabil, hingga tingginya intensitas lalu lintas, khususnya kendaraan dengan muatan berat. Hal-hal inilah yang membuat sebagian jalan kembali berlubang meski baru saja diperbaiki.
Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan evaluasi dan penanganan cepat terhadap ruas-ruas jalan yang kembali rusak agar aksesibilitas masyarakat tetap terjaga.
Salah satunya adalah mempercepat pemeliharaan berkala melalui program tambal sulam di ruas jalan yang mengalami kerusakan ringan.
Selain itu, DPU CKPP juga melakukan pemetaan ulang terhadap titik-titik jalan rawan rusak agar penanganan bisa lebih tepat sasaran.
“Prinsipnya, kami tidak tinggal diam. Jalan yang sudah rusak akan segera ditangani dengan metode yang sesuai. Misalnya, jika kerusakan hanya berupa lubang kecil maka langsung dilakukan tambal sulam. Tapi kalau kerusakannya cukup parah, kami akan lakukan overlay atau pengaspalan ulang agar kualitas jalan lebih terjamin,” pungkasnya. (tfq)