Mohamad Regalfa Minta Maaf Melalui Media Sosial Usai Cemarkan Nama Baik PT Rizky Bahari Samudera 

Banyuwangi || Jejak – Indonesia.id,  Mohamad Regalfa saat menyampaikan permohonan maaf atas dugaan pencemaran nama baik PT Rizky Bahari Samudera, usai mediasi di Polsek Giri Banyuwangi dan mengundang salah satu pimpinan media yang ada di Banyuwangi secara pribadi untuk membuat klarifikasi permohonan maaf melalu media sosial. Sabtu (18/10/2025).

Regalfa diduga mencemarkan nama baik PT Rizky Bahari Samudera melalui sebuah unggahan story media sosial (WhatsApp).

Klarifikasi sekaligus permohonan maaf disampaikan di depan pimpinan media online menyampaikan permohonan maaf atas tulisannya di story media sosial yang menimbulkan opini negatif terhadap costamer dan masyarakat.

“Saya Mohamad Regalfa mau klarifikasi terkait dengan pernyataan yang berkaitan dengan PT Rizky Bahari Samudera dan bapak Buyamin Bahar, S.E selaku pimpinan. Saat itu di WA story saya menimbulkan opini negatif untuk PT Rizky Bahari Samudera.

Menurutnya, opini dalam story whatsapp’nya tidak ada niat untuk menjatuhkan PT Rizky Bahari Samudera., namun hal tersebut berkembang dan menjadi opini di dalam kepercayaan costamer dan masyarakat terhadap PT Rizky Bahari Samudera.

“Saya tidak tujukan kepada siapapun juga, tapi mungkin banyak yang melihat story whatsapp saya. Sehingga saya menyampaikan permohonan maaf kepada bapak Buyamin Bahar, S.E dan PT Rizky Bahari Samudera, ini menjadi kesalahan yang terbesar bagi saya dan tidak akan terulang kembali,” ujarnya.

Terimakasih bapak Buyamin Bahar, S.E dan PT Rizky Bahari Samudera yang sudah memenuhi semua hak saya dan saya memohon maaf atas terkait story whatsapp yang saya buat.

Di kesempatan yang sama, Mbah Semar selaku Pimpinan Media Online , mengingatkan seluruh masyarakat, untuk bijak dalam bermedia sosial.

“Kepada seluruh masyarakat tolong lihat permasalahnya seperti apa, kira-kira untung saya apa ketika saya membuat story whatsapp begitu.”

“Ada pihak-pihak lain yang tidak senang dengan PT Rizky Bahari Samudera hari ini, dan memakai satu atau dua orang untuk mengganggu jalannya perkembangan suatu perusahaan dengan bahasa yang sifatnya provokatif, merugikan dan juga iri oknum itu sendiri,” ujarnya. (red)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *