Gebyar HUT RI ke-80 & Jalan Sehat Merdeka Rusunawa Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan

PASURUAN || jejakindonesia.id – Warga Rusunawa Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan sukses menyelenggarakan rangkaian acara Gebyar HUT RI ke-80 yang dikemas dengan penuh semangat kebersamaan. Dengan mengusung tema:
“Dari Warga Untuk Merdeka yang Nyata”, kegiatan berlangsung selama dua hari, pada 30–31 Agustus 2025.

Acara ini diisi dengan berbagai penampilan seni budaya, pembacaan puisi kebangsaan, serta penampilan tarian daerah dan kreasi anak-anak Rusunawa. Malam puncak hiburan disemarakkan dengan penampilan pencak silat IPSI, tari tradisional, hingga tarian kreatif warga yang melibatkan anak-anak, remaja, dan ibu-ibu.

Sementara itu, pada Minggu (31/8) pagi digelar Jalan Sehat Merdeka yang diikuti antusias oleh ratusan warga Rusunawa, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Jalan sehat ini sekaligus menjadi ajang mempererat tali persaudaraan antarwarga dan menumbuhkan semangat hidup sehat.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Pasuruan yang sekaligus memberikan sambutan. Dalam arahannya, Kadis Perkim memberikan apresiasi atas inisiatif warga Rusunawa dalam menyelenggarakan kegiatan yang tidak hanya meriah, tetapi juga menguatkan nilai kebersamaan dan cinta tanah air. Hadir pula Camat Gadingrejo yang menyempatkan diri memberikan dukungan langsung kepada warga Rusunawa.

“Tema ‘Dari Warga Untuk Merdeka yang Nyata’ sangat tepat, karena kemerdekaan tidak hanya diperingati, tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kebersamaan warga,” ujar Kadis Perkim dalam sambutannya.

Salah satu momen yang paling menyentuh hati warga adalah penampilan puisi berjudul “Dari Warga untuk Merdeka yang Nyata.”

Puisi ini menggambarkan suara hati masyarakat Rusunawa yang hidup sederhana namun tetap memiliki semangat kuat untuk memperjuangkan arti merdeka dalam kehidupan nyata.

> Tinggal kami di rusun bertingkat,
Ruang terbatas, semangat kuat.
Meski sederhana rumah berteduh,
Cinta pada bangsa tak pernah runtuh.

 

Di lorong sempit kami bersapa,
Berbagi cerita, saling menjaga.
Merdeka bagi kami bukan seremonial,
Tapi hak hidup yang rasional.

Bukan hanya tiang bendera,
Kami butuh rasa aman dan sejahtera.
Dari warga untuk bangsa tercinta,
Merdeka nyata, merdeka bersama.

Merdeka adalah listrik tak padam,
Bukan dipadamkan karena kebijakan yang kelam.
Dan biaya hidup yang makin terjangkau,
Agar rakyat tak terus terbebani beban yang membelenggu.

Kami jaga merah putih di balkon kecil,
Dengan semangat yang tetap stabil.
Di lorong rusun kami bangun cita,
Untuk Indonesia yang lebih terbuka.

Puisi tersebut menjadi simbol bahwa kemerdekaan bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan perjuangan terus-menerus untuk mendapatkan hak hidup layak, rasa aman, dan semangat gotong royong dalam masyarakat.

Panitia Gebyar HUT RI ke-80 menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif, serta kepada pihak-pihak yang mendukung jalannya kegiatan. Semoga kegiatan ini menjadi tradisi tahunan yang semakin memperkuat persaudaraan dan semangat kemerdekaan.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Merdeka..!

 

(RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *