Kotamobagu, Jejak – Indonesia.id | Kegiatan para mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar semakin parah Diwilayah Sulawesi Utara, khususnya di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74.957.01 Kotamobagu.
Penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi semakin marak tanpa adanya sentuhan dari hukum, seakan kebal dan tidak takut dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
Dari hasi penelusuran Investigasi awak media terangkum SPBU Kotamobagu 74.957.01 Diduga tempat jaringan para pelaku usaha yang bisa merugikan negara,dan diduga para mafia melibatkan beberapa Oknum Anggota Polisi yang bertugas di Polres Kotamobagu yang masih aktif untuk mengamankan kegiatan transaksi ilegal tersebut.
Dengan adanya informasi masyarakat sebut saja Poniman (tidak mau di publikasikan namanya) warga yang ada disekitar, mengatakan banyak mobil TAB milik para Oknum anggota polisi dengan santai untuk mengisi bbm jenis solar dengan bolak – balik mengantri.
” SPBU Kotamobagu 74.957.01 yang berada di jalan K.S.Tubun Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu sejak lama terkenal Dengan Jaringan Mafia BBM dan Melibatkan Oknum Polisi Didalam Untuk Keamanannya, “ungkap Poniman.
Deretan mobil drakula terlihat jelas berjejer di pinggiran SPBU siap untuk mengimbal BBM jenis solar, Dugaan ini memperkuat keterangan masyarakat adanya permainan para Mafia BBM dengan pihak SPBU.
Tuntutan Transparansi dan Penindakan Masyarakat dan pengguna SPBU mendesak Pertamina dan Kapolri untuk segera melakukan investigasi. Jika terbukti ada kolusi antara oknum petugas SPBU dan mafia BBM dengan melibatkan para oknum polisi. Sanksi tegas harus diberlakukan, termasuk pencabutan izin operasi dan pencopotan oknum anggota polisi dengan tidak hormat.
“Kami masyarakat dan sopir ekspedisi kesulitan mendapatkan BBM. Kami harus mengantre berjam-jam, bahkan tidak mendapatkan BBM tersebut.”
Setiap hari, petugas SPBU hanya membiarkan praktik mafia BBM ini terjadi. Mereka seolah tutup mata terhadap kesulitan kami,” tegas Poniman
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pertamina maupun Kapolres Kotamobagu terkait dugaan ini.
(Tim)