Banyuwangi || Jejak – Indonesia.id, Membahas tentang pelayanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar audiensi bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Rabu siang (14/10) Bertempat di Lounge kantor Pemkab Banyuwangi Ketua Bawaslu Andrianus Yansen Pale bersama anggotanya ditemui Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat M. Yanuarto Bramuda, dan Aang Muslimin Susiawan Kabag Hukum Pemkab Banyuwangi.
Audiensi itu dilakukan bertujuan untuk penawaran MOU kerjasama Bawaslu kota Banyuwangi dengan Pemerintah Daerah, yang sukses dalam sistem pengelolaan produk pelayanan masyarakat berbasis digitalisasi menggunakan Platform JDIH.
“Kesuksesan itu dibuktikan JDIH yang dimiliki pemerintah daerah dengan pemberian Penghargaan sampai 7 kali terbaik Nomer satu Se- Indonesia,”ungkap Ketua Bawaslu.
Andrian juga menerangkan dengan keberhasilan ini lah Bawaslu berkeinginan untuk belajar bersama dengan Pemkab dalam mengembangkan JDIH milik BAWASLU.
“Selain melakukan tugas pengawasan dalam momentum kepemiluan, Bawaslu juga memiliki platform JDIH yang berisikan Produk Hukum sebagai bentuk pelayanan untuk Masyarakat,”ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Luqman Wahyudi Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, mengatakan, maksud dan tujuan Bawaslu datang ke pemda pertama silaturahmi dalam satu atap agar saling mengenal satu sama lain, untuk Selanjutnya bisa berdiskusi secara mendalam terkait JDIH.
“Hal ini sebagai penunjang kegiatan Bawaslu selama masa non tahapan. Jadi Bawaslu ingin banyak sharing kepada Pemkab mengenai JDIH,”tuturnya.
Dengan adanya SDM yang mumpuni, menurut Luqman terkait JDIH Bawaslu akan terus berinovasi, dan sebagai wajah utama di masa non tahapan.
“Sebelum ke JDIH pemda, kami juga melakukan mou dengan berbagai pihak,”jelasnya.
Sementara itu selain menyambut baik kehadiran Bawaslu, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, M. Yanuar Bramuda, menyampaikan, Pemerintah Daerah siap bersinergi membantu Bawaslu untuk berkolaborasi.
“Digitalisasi hal yang sangat penting seperti Kasus yang saat ini sedang trending adalah video mengenai disintegrasi. Mengingat di era sekarang ini semua orang memiliki sosial media, dan saat ini media tersebut rawan disalah gunakan,”tegas Bram.
Untuk itu menurut Bram dalam menghadapi Permasalahan yang terjadi dengan adanya JDIH lah salah satu jawabannya.
“Pentingnya JDIH untuk membenarkan hal yang membuat disintegrasi pada media saat ini. Bahkan perbuatan kejahatan saat ini sudah merambah ke media sosial, dalam hal ini JDIH sebagai solusinya,” imbuhnya.
Bram menyebut kan terkait kasus kejahatan digital harus dijawab dengan solusi digital, maka dari itu JDIH harus benar-benar akurat mudah diakses dan selalu berinovasi.
“Edukasi ke masyarakat itu penting, sehingga untuk memberikan informasi ke masyarakat tentang isu yang saat ini terjadi,”pungkasnya. (red)