Manado, Jejak – Indonesia.id | Praktik ilegal penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar kembali terbongkar ada beberapa lokasi gudang penimbunan BBM, awak media mendapati aktivitas mencurigakan di sebuah gudang milik dari sih Raja mafia solar Marko, yang tertutup di kawasan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget dan Desa Kapitu Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan.Senin 22 September 2025
Sebuah truk tangki berwarna biru putih yang bertuliskan nama perusahaan PT.Berkat Trivena Energi terlihat sedang terparkir di area gudang milik dari Marko, dugaan kuat tangki tersebut akan mengambil BBM hasil dari beberapa SPBU yang tidak jauh dari lokasi gudang penimbunan.Informasi yang dihimpun dari warga sekitar menyebutkan bahwa lokasi tersebut sudah lama dicurigai sebagai tempat penyimpanan solar ilegal.
Marko juga sempat di targetkan oleh pihak Polda Sulut,akibat menyalagunakan BBM bersubsidi akan tetapi mafia tersebut sudah lagi melakukan aktivitas kembali.Marko ini dikenal sebagai pemain lama dalam jaringan mafia solar di wilayah Sulawesi Utara dan diduga telah menjalankan bisnisnya lagi.
Masyarakat yang mengetahui aktivitas tersebut mulai resah. Selain mengganggu kenyamanan lingkungan, aksi penimbunan ini dinilai merugikan masyarakat luas. Beberapa warga mengaku kesulitan mendapatkan BBM solar di SPBU dan kami harus mengantri berjam-jam akibat terbatasnya pasokan.
“Solar makin susah didapat, antriannya panjang sekali. Kalau ada penimbunan seperti ini, ya jelas merugikan kami semua,” ujar salah satu sopir angkutan umum yang enggan disebutkan namanya.
Desakan pun muncul dari masyarakat agar pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) segera turun tangan. Warga berharap lokasi penimbunan segera bongkar agar barang bukti tidak sempat dipindahkan atau dimusnahkan, serta pelaku dapat segera ditangkap dan diproses hukum.
Warga juga menantang Mabes Polri dan Polda Sulut agar bisa mengambil tindakan tegas terhadap mafia BBM Marko yang sudah banyak merugikan negara dan diduga kebal hukum.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Namun masyarakat berharap kasus ini tidak kembali tenggelam seperti dugaan kasus-kasus serupa sebelumnya.
Tim.